Ponpes Salafiyah Modern

Dulu Hanya Pengajian Anak anak
WARGA KAMPUNG MENAK

Kampung Cipaku Menak, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Cianjur, dulu, hanya sebuah pebukitan. Kala itu rumah penduduk masih berpencar, jumlahnyapun sedikit saja.

Seorang pemuda, Zainal Arifin, asli kelahiran Cipaku Menak, sekitar tahun 1935, menjadikan rumahnya sebagai tempat pengajian anak-anak setempat. Saat itu, tak terbersit dalam pikiran nya jika dikemudian hari tempat pengajiannya itu akan menjelma menjadi pondok pesantren salafiyah modern.

Selain pondok dan sekolah, pesantrennya itu menjadi kawah candradimuka, tempat menggodok para santri nusantara untuk melanjutkan belajarnya di perguruan tinggi internasional seperti Mesir, Sudan, Meroko dan beberapa Negara Arab lainnya.

Seiring waktu berjalan, pengajaran Al-Qur'an yang diberikan kepada anak-anak setempat itu dibarengi dengan pengajian kitab-kitab kuning serta Bahasa Arab. Pengajian itu kemudian disebut sebagai Pondok Pesantren Kampung Menak.

Seorang putranya, KH. Muslim Arif, mewarisi semangat juang ayahnya, KH. Zainal Arifin. Sejak usia kanak-kanak, Muslim Arif kecil mempelajari llmu agama Islam di berbagai pondok pesantren terkenal di Cianjur.

Sekitar tahun 1961-1965, Mus lim Arif belajar kepada Mama KH Suza'I di Pondok Pesantren Ciharas has kemudian melanjutkan belajar nya ke Pesantren Benjot tahun 1966 sampai tahun 1970. Sembilan tahun, kemudian, tahun 1979, ayah nya, KH.Zaenal Arifin, berpulang ke rahmatullah, kelanjutan pondok pe santrennya itu seutuhnya berada pada pundak Muslim Arif.

Untuk mendalami ilmu AlQur'an. Muslim belajar pula di pesantren Al-Qur'an Cikadueun Banten. Setelah merasa cukup ilmunya, pondok yang dirintis ayahnya itu ditingkatkan menjadi pondok pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Al Kautsar pada tahun 2007.

Setelah dewasa, Muslim Arif diperkenalkan kepada seorang gadis. Cholis Nurjanah, putri KH.Munir dari Pesantren Nurul Huda Kubang Hurang, Singaparna, Tasikmalaya, oleh KH Jalaludin putranya Uyut Satibi. Rupanya, Muslim Arif menyukai Cholis. Karena cocok untuk menjadi istrinya, Muslim mempersunting Cholis sebagai istrinya pada tahun 1974.

Dari perkawinan mereka itu, Muslim dikaruniai Allah 5 orang anak. Salah satunya meninggal di waktu kecil. Keempat anak-anak itulah yang menjadi ustadz, pelanjut dan pengembang Pondok Pesantren Alkautsar sekarang ini. Mereka itu:
KH. Usep Abdul Aziz LC,
Ustadz Dede Abdul Muis,
Ustadz Farid Zen Muslih
Ustadz Fawaid Abdul Kudus.

Dibawah komando KH. Muslim Arif,MBS, serta usaha dan kerjasama anak-anaknya itu, Ponpes Kampung menak yang sejak tahun 2007 berubah nama menjadi Pondok Pesantren Alkautsar itu berkembang pesat.

Komplek pondok diatas areal lahan wakaf 10.000 m2 itu berdiri Paud, KMA ( Kulliyatul Muallimin Alkautsar ) SMP-SMA Sederajat serta Kautsar Institute, tempat menggodok calon mahasiswa khusus ke luar negeri.

Rencana kedepannya, di Pondok ini akan memperluas Kautsar Institut menjadi Perguruan Tinggi Islam. *)


Pesantren Alkautsar Cipaku
+6285759690301
pesantren.alkautsarcianjur@gmail.com
534W+837, Pesantren Alkautsar Cipaku, Sukawangi, Kec. Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 43261
Program & Sistem Pendidikan
PAUD
KMA
Kautsar Institute (KI)
ZISWAF
ATB
Media Sosial
(c)AlkautsarCipaku2023